Tuesday, January 21, 2014

Romansa masa Muda (bag.2)

perlu anda ketahui,
saat masih SMP, saya termasuk siswa yang bertalenta dalam bidang musik dan olahraga.
hingga saat ini pun dimana usia saya akan menginjak 24, dalam musik alat yang tidak bisa saya mainkan hanya harmonika dan dalam olahraga kegiatan yang tidak bisa saya mainkan hanya olahraga tenis meja.

saat masih duduk dibangku SMP saya dikenal sebagai pribadi yang pendiam, suka menyendiri dan tak pernah berurusan dengan hal cinta2an. tapi entah mengapa hampir semua siswa di tempat saya sekolah kenal dengan saya. baik kakak tingkat maupun adik tingkat.

mungkin karena mereka menilai bahwa saya pribadi yang pendiam, suka menyendiri dan tak pernah berurusan dengan yang namanya cinta2an. mereka tak tahu bahwa saya juga merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya dengan seorang siswi yang tanpa sengaja mukanya terkena hantam bola yang saya tendang.

sudah hampir 3bulan sejak kejadian itu,
tetap saja saya belum memiliki mental baja untuk meminta maaf atas ketidak sengajaan saya.
dalam kurun waktu itu juga saya mulai mencari-cari informasi tentang dirinya.
siapa namanya, anak kelas apa, rumahnya dimana hingga nomor telpon rumahnya.
maklumlah, jaman segitu yg namanya gadget masih mahal dan belum seBOOMing saat ini.

kadang dari kejauhan , saya hanya bisa memandangi kulit putih dan wajah ayu nya yg merona.
duduklah dia sambil membaca buku dan bersenda gurau dengan temannya.
kemudian tiba2 ada seorang teman menepuk pundak dan seraya berkata.
"hey sobat, kenapa kamu melamun saja?", ucap Chakam.
"melamun dari muka mu??!!". jawabku.
"kalau tak sedang melamun, berarti kau benar2 sedang memandangi cewek diseberang itu". ungkapnya lagi.
saya tak menjawab sepatah kata apapun. saya hanya tersenyum kemudian menyuruhnya pergi meninggalkan saya sendiri.

bulan demi bulan berlalu tanpa sedikitpun keberanianku untuk meminta maaf padanya,
hingga tak terasa kami pun sudah saatnya untuk naik ke kelas 2 kemudian ke kelas 3.
selama 3 tahun aku terus menyimpan perasaan ku pada nya tak sekalipun meminta maaf atas ketidaksengajaan itu.

entah, apakah memang benar saya jatuh cinta padanya.
selama 3 tahunduduk dibangku SMP, tak sekalipun saya merasakan perasaan yang sama seperti yang saya rasakan padanya.
dan hingga saat inipun, saya tak pernah sekalipun bertemu dengannya lagi, jangankan untuk bbertegur sapa seraya memandang wajahnya. untuk ngobrol dari media sosialpun terasa teramat sulit untuk melakukannya.
karena entah darimana, dia bisa memprivasi media sosialnya dari jangkauan saya.

cinta pertama memang indah, tapi kadang cerita yang dibawanya tak mampu seindah rasa yang diciptakannya.

sejak saat itu, saya memiliki prinsip bahwasanya sebagai lelaki "CUKUPLAH MEMENDAM PERASAAN, KARENA MENYATAKAN PERASAAN KEMUDIAN DITOLAH ITU LEBIH BAIK DARIPADA TAK PERNAH MENGUTARAKANNYA SAMA SEKALI"

0 komentar: