kepada kau ….
lantunan kidungku ini bersemi
bukan sebagai pengobat rindu
atau mengharap belas kasihmu.
kidungku adalah sebuah kecintaan yang lahir dari pagi yang sepi,
dari senja yang masih membayang lembayung jingganya.
kau ….
engkau hadir sebagai sebuah nama,
sebuah sosok
sebuah makna yang hinggap dalam jiwa.
kehadiranmu menemani waktu sadarku,
mengajakku pada sebuah kerinduan.
dikala terpejam dalam mimpi ku.
kulantunkan kidungku untuk kau,
untuk singgah pada padang alang-alang,
agar menjadi sebuah keteduhan hidup yang gersang.
agar semua cinta dan kasih sayang
tidak tinggal menjadi sekedar roman picisan.
wahai kidungku …
terbanglah pada kegersangan,
bersatu dalam damai dan langit yang biru
membelai hati bersama kenangan
lantunan kidungku ini bersemi
bukan sebagai pengobat rindu
atau mengharap belas kasihmu.
kidungku adalah sebuah kecintaan yang lahir dari pagi yang sepi,
dari senja yang masih membayang lembayung jingganya.
kau ….
engkau hadir sebagai sebuah nama,
sebuah sosok
sebuah makna yang hinggap dalam jiwa.
kehadiranmu menemani waktu sadarku,
mengajakku pada sebuah kerinduan.
dikala terpejam dalam mimpi ku.
kulantunkan kidungku untuk kau,
untuk singgah pada padang alang-alang,
agar menjadi sebuah keteduhan hidup yang gersang.
agar semua cinta dan kasih sayang
tidak tinggal menjadi sekedar roman picisan.
wahai kidungku …
terbanglah pada kegersangan,
bersatu dalam damai dan langit yang biru
membelai hati bersama kenangan
0 komentar:
Post a Comment