Di antara aspal hitam
ribuan langkah menjejak
tanda harapan pernah berpijak
gelas-gelas yang terpecah dan membelah
menjadi pertanda hening mengurai denting
ketika kaki - kaki kecil berlari
berlomba-lomba selamatkan diri.
Tiada lagi yang akan tersisa dari bencana,
senyuman hilang
tangis adalah rindu arah pulang
hati hanyalah sisa-sisa busukan pohon tumbang
biarlah aku pernah merasakan hatiku terbuang tanpa sia-sia
saat aku mengajarimu bercinta,
saat letusan dan gempa menyapu kota.