Tuesday, May 27, 2014

AKU TAK BISA BERJANJI APA-APA KECUALI MENYEKA AIR MATAMU


Di antara aspal hitam

ribuan langkah menjejak

tanda harapan pernah berpijak

gelas-gelas yang terpecah dan membelah

menjadi pertanda hening mengurai denting

ketika kaki - kaki kecil berlari

berlomba-lomba selamatkan diri.



Tiada lagi yang akan tersisa dari bencana,

senyuman hilang

tangis adalah rindu arah pulang

hati hanyalah sisa-sisa busukan pohon tumbang

biarlah aku pernah merasakan hatiku terbuang tanpa sia-sia

saat aku mengajarimu bercinta,

saat letusan dan gempa menyapu kota.

0 komentar: